Monday, 17 September 2007

Belajar dr Sheva

Dalam konteks dunia kerja, mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari striker Chelsea Andriy Shevchenko. Jadi ketika Sheva berada di klub Italia AC Milan, dia bermain dengan sangat bagus. Begitu banyak gol yang sudah dia bikin dan ketajamannya udah gak diragukan lagi. Dia disanjung dan dianggap sebagai salah satu pemain bola terbaik. The right man on the right place lah pokoknya. Permainanannya yang menawan bersama Milan membuat klub-klub besar lain termasuk Chelsea sangat berhasrat memilikinya. Dengan iming-iming gaji tinggi yang lebih besar dibanding di Milan, Chelsea menarik Sheva ke dalam skuadnya.

Tapi sampai sejauh ini, sejak pindah ke Chelsea, justru kebintangan Sheva makin memudar. Padahal Chelsea memiliki begitu banyak pemain bintang yang seharusnya bisa men-support Sheva. Logikanya semakin banyak pemain handal, semakin hebat klub itu. Ternyata gak sesederhana itu. Dengan semakin banyak bintang, persaingan antar pemain bintang jadi semakin ketat. Tiap bintang ingin terlihat lebih bersinar dan lebih menonjol dibanding lainnya, sehingga kadang mereka terlihat cenderung egois. Dan tiap bintang belum tentu bisa bekerja sama dengan bintang lainnya. Akibatnya meski bermain di klub bertabur bintang, kebintangan Sheva justru meredup.

Hubungannya sama kita? Kalau diibaratkan dengan dunia kerja kita nantinya, apakah klub (perusahaan/instansi/lembaga/dll,,) tempat kita bernaung itu adalah yang paling tepat untuk kita? Mampukah kita jadi optimal di perusahaan tersebut? Pelajaran pentingnya. Kita gak harus bekerja di klub terbaik, karena kita bukanlah pegawai terbaik. Dan inget bahwa gak ada klub yang sempurna karena memang gak ada manusia yang sempurna. Kita gak harus bekerja di klub yang memberi kita gaji tertinggi. Tapi kita harus mencari pekerjaan di klub yang mampu mengoptimalkan potensi kita. Carilah klub (tempat kamu bekerja) yang bisa membuat kamu jadi yang terbaik.

No comments: